Momen 90 tahun hari Sumpah Pemuda bertepatan dengan laga penting Timnas U-19 di ajang Piala Asia U-19. Pada hari yang sama, Timnas U-19 akan berlaga melawan Jepang U-19 untuk memperebutkan tiket ke Piala Dunia U-20.
Perjuangan ini menjadi bentuk kerja nyata yang dilakukan pemain, pelatih, dan semua official tim. Perjuangan ini pun dilakukan bersama tanpa membeda-bedakan latar belakang para pemain.
Pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri mengatakan, kebersamaan itu sebagai contoh persatuan yang memunculkan semangat.
"Enggak ada lagi orang Papua, dia kan sudah memperjuangkan NKRI. Anak-anak ini lebih NKRI dari pada orang-orang yang ngomong NKRI. Kita enggak tuntut apa-apa," katanya kepada kumparan di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (27/10). AGENBANDARQ
Dia menambahkan, Timnas U-19 pun tidak pernah mengeluh. Termasuk, jika ada pihak-pihak yang tidak memberi dukungan penuh pada perjuangan tim.
"Kalau ngomel ya enggak ikhlas berjuang dan enggak sukses kita," ucapnya..
BANDARQ Dia pun berharap, laga melawan Jepang U-19 yang bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda itu menjadi momen peratuan bagi Indonesia. Minimal, jadi pemersatu sepak bola nasional.
Menurut dia, adanya rivalitas memang tidak bisa dihilangkan. Dia pun mengaku punya rivalitas dengan sesama pelatih. Begitu juga pemain yang menjadi rival pemain lain.
Namun, jika berbicara sepak bola nasional, rivalitas itu harus diendapkan dulu. Tujuannya, agar tidak terjadi pemecah-belahan dalam tim.
"Kalau ini jadi inspirasi, suporter-suporter juga harus teriinspirasi. Jangan ada kekerasan, ngapain coba," sebutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar