Polresta Yogyakarta terus memburu pelaku pembacokan terhadap mahasiswa UGM, Dwi Ramadhani Herlangga (26). Dwi meninggal dunia karena dibacok orang tak dikenal di perempatan Mirota Kampus, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta pada Kamis (7/6) dini hari. Saat itu Dwi baru saja rampung membagikan makan sahur atau sahur on the road (SOTR) di wilayah Kota Yogyakarta.Bandar Bola
Kapolresta Yogyakarta, AKBP Armaini mengatakan, saat ini pihaknya masih memburu pelaku pembacokan terhadap Dwi. Identitas pelaku belum diketahui.
"Masih kita lidik. (Pelaku) belum teridentifikasi. Kita sedang berusaha keras untuk mengusut kasus ini. Mohon waktunya," jelas Armaini saat dihubungi wartawan, Jumat (8/6).
Armaini menuturkan, penyidik Polresta Yogyakarta saat ini sedang mengumpulkan barang bukti. Diantaranya, rekaman CCTV dari sekitar tempat kejadian.
"Kasus pembacokan ini kita sekarang sedang mengumpulkan barang bukti. Apapun yang jadi alat bukti coba kita kumpulkan termasuk CCTV," papar Armaini.
Armaini akan bekerja semaksimal mungkin mengungkap kasus pembacokan terhadap Dwi. Armaini juga berjanji tak akan membiarkan kasus serupa yang meresahkan masyarakat itu terjadi lagi di wilayahnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar pembagian makan sahur bisa diganti dengan berbagi makanan atau takjil saat berbuka. Sehingga masyarakat bisa konsentrasi beribadah di malam hari.
"Kami juga mengimbau bagi-bagi makan sahur bisa diganti bagi-bagi takjil. Kita mengimbau lebih baik di malam-malam terakhir di bulan Ramadan bisa maksimal memanfaatkan untuk meraih malam lailatul qodar dan beritikaf, menghindari (keluar) sampai larut malam," tutup ArmainiBandar Bola
Tidak ada komentar:
Posting Komentar