Perempuan pelari yang sedang berlomba menjadi korban persekusi warga, hanya karena dinilai tidak mengenakan busana ”sopan”.
Persekusi tersebut terjadi di depan Taman Kanak-Kanak AB, Dusun Mlangi, Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (1/5/2018).
Selain dibentak, peserta lomba lari jarak 3 kilometer dan 5 kilometer yang diadakan Universitas Islam Aisyiah (Unisa) tersebut, juga dipukul di bagian pantatnya.
Aksi kekerasan dan pelecehan tersebut terekam video amatir dan viral di media-media sosial, Sabtu (5/5/2018).
“Kejadiannya dekat dengan TK AB. Memang benar terjadi di Mlangi,” kata Nurarafar, Ketua RW 03 Mlangi saat ditemui Suara.com di rumahnya, Sabtu.
Ia menuturkan, perempuan peserta lomba tersebut dianggap warga tidak memakai pakaian Islami. Padahal, kawasan itu dikenal sebagai desa wisata Islami.
Menurut Nurarafah, peristiwa itu terjadi pada pukul 09.00 pagi, saat warga sedang melakukan kegiatan rutin tahunan berupa Nyadran guna menyambut bulan Ramadan.
“Pas ada cara mau Nyadran, bersih-bersih makam, kuburan, mereka melihat ada peserta perempuan itu berpakaian celana pendek,” tuturnya.
Menurutnya, warga secara spontan melakukan tindakan itu. Sebab, warga sudah meminta siapa pun yang memasuki kawasan itu berpakaian sopan sesuai kriteria kelompok mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar